Sudah tradisi jika saat liburan, tidak terkecuali libur lebaran, para wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya akan mengujungi kawasan puncak Bogor. Berbeda dengan tahun ini, tradisi yang sama sebenarnya sudah berjalan bertahun-tahun sebenarnya tidak diharapkan sama sekali. Terutama dengan kondisi pandemi covid-19.
Meski status Jabodetabek berstatus PSBB sejak bulan Maret 2020, tetap saja masih banyak masyarakat tidak ragu untuk melakukan perjalanan liburan seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Sejak liburan lebaran hari pertama, sudah banyak yang melakukan perjalanan ke puncak Bogor. Bahkan hal tersebut mengakibatkan jalan ke arah puncak kabupaten Bogor Macet.
Kasat Lalu Polres Bogor AKP Fadli Amri menjelaskan, kemacetan berlangsung sebab masyarakat dari Jakarta ada banyak bergerak mengarah Pucuk Pass atau Masjid Atta'Awun, Bogor.
"Memang pernah berlangsung kepadatan di wilayah pucuk. Sesudah saya perhatikan, ini karena banyak masyarakat Jakarta yang naik ke puncak sekedar untuk melepas capek (liburan) hari Senin tempo hari," tutur Fadli dalam info tercatat, Selasa (26/5/2020).
Kasat Lalu Polres Bogor AKP Fadli Amri menjelaskan, kemacetan berlangsung sebab masyarakat dari Jakarta ada banyak bergerak mengarah Pucuk Pass atau Masjid Atta'Awun, Bogor.
"Memang pernah berlangsung kepadatan di wilayah pucuk. Sesudah saya perhatikan, ini karena banyak masyarakat Jakarta yang naik ke puncak sekedar untuk melepas capek (liburan) hari Senin tempo hari," tutur Fadli dalam info tercatat, Selasa (26/5/2020).
Polisi Berjaga di Ciawi |
Petugas kepolisian terlihat sedang mengendalikan arus jalan raya di Jalan Raya Pucuk Bogor arah Jakarta pada sore hari, Senin (25/5/2020). Hasil lain penilaian di area puncak Bogor, katanya, ada banyak tempat makan yang membuka ditengah-tengah limitasi sosial bertaraf besar (PSBB).
Pengawasan Petugas PSBB di Salah Satu Rumah Makan Puncak Bogor |
Fadli menjelaskan, dalam waktu sesegera mungkin dilakukan tindakan dengan gugus pekerjaan.
"(Masih membuka) serta dapat lakukan makan dalam tempat. Tentu saja ini jadi hal penemuan baru saat Lebaran serta akan kami kerjakan pengaturan dengan gugus pekerjaan pada tingkat Pemerintah Kabupaten Bogor," papar Fadli.
Sementara PT Layanan Marga (Persero) Tbk memberikan laporan kendaraan yang masuk dalam daerah Bogor capai 16.903 kendaraan. Corporate Communication and Community Development Grup Head Dwimawan Heru menerangkan, jumlah itu adalah kendaraan yang tinggalkan Jakarta dari beberapa arah, diantaranya arah selatan, Gerbang Tol (GT) Ciawi, Bogor.
"Jumlah kendaraan yang tinggalkan Jakarta dari arah Selatan atau lokal lewat GT Ciawi 1 Jalan Tol Jagorawi ialah sebesar 16.903 kendaraan, turun sebesar 53 % dari Lebaran tahun 2019," kata Heru dalam info tercatat yang diterima Kompas.com, Senin (25/5/2020).
Bila dikalkulasikan, tertera 37.878 kendaraan tinggalkan Jakarta lewat arah timur, barat, serta selatan.
Meski turun 53% dari lebaran tahun lalu, tetap saja jumlah 16rb kendaraan melakukan mobilisasi lintas daerah menimbulkan kekhawatiran di tengah belum meredanya pandemi Corona.
Sementara masyarakat terbelah pendapatnya mengenai kebijakan PSBB ini. Satu sisi merasa ini sangat memberatkan masyarakat yang ingin bepergian, dan tentu saja didukung para pengusaha yang sudah merasakan beban berat karena pembatasan sosial ini mengurangi pemasukan.
Sementara aparat di lapangan hanya bisa memberikan himbauan dan perintah untuk kembali. Beberapa pengendara ada juga yang diarahkan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu.
Check Point Pengendara di Seger Alam- Puncak |
Pengecekan yang dilakukan hanyalah pengecekan suhu tubuh saja.
Meski petugas melakukan pengecekan dan penjagaan ke arah puncak, namun pengawasan yang seadanya, dinilai menjadi alasan wisatawan masih tetap bisa ke puncak.
Salah Satu Pintu Penyekatan ke puncak di Ciawi |
Tanpa berburuk sangka, kita mengharapkan yang terbaik untuk semua. Tapi pandemi covid-19 tidak akan berakhir jika kita tidak sama-sama disiplin. Jangan sampai karena sekedar melepas "penat" banyak yang menjadi korban, dan pandemi semakin meluas, dan semakin lami kita harus kembali ke sedia kala.
Jangan sampai ketemu mereka |