Kisah dari Pemakaman SOP Covid-19 di Kota Bogor

#Tags

Terkait wabah virus covid-19, pemerintah kota Bogor lewat telah menyiapkan 760 makam di Tempat Pemakaman Umum.

"Tiga TPU tersebut yakni, TPU Situ Gede, TPU Kayu Manis dan TPU Gunung Gadung. Untuk liang lahat yang kami persiapkan, ada 760 yang tersebar di tiga TPU," ujar Kepala UPTD Pemakaman Kota Bogor, Toto Gunarto kepada Medcom.id, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 30 Mei 2020.

Meski demikian, hingga saat ini 75% pasien yang meninggal dan dikuburkan dengan SOP covid 75% ada di TPU situ gede. Sisanya ada di TPU kayu manis dan  ada juga yang dikubur di daerah lain, dan ada juga yang dikremasi.

Tampak Atas  Galian Lubang Makam TPU Situ Gede
Sumber Foto : Humas Pemkot Bogor



Salah satu kisah dari petugas Penggali Makam Covid-19 di TPU Situ Gede, mengaku terkejut waktu awal melakukan penggalian makam dan proses pemakaman.

Sudah diketahui sesuai dengan prosedur penyemayaman Covid-19 mayat jangan didiamkan berjam-jam. Karena itu perlu petugas yang harus siap siaga di lokasi pemakaman. Karena itu petugas bersiaga bila setiap saat diperlukan kepentingan untuk penyemayaman.

"Kita standby dari pagi sampai sore selanjutnya kelak saat ada info dari pimpinan kita stanby lagi ingin malam atau pagi hari kita standby untuk penyemayaman," tutur Kordinator petugas penggali penyemayaman di TPU Situ Gede Herman.

Koordinator Pemakaman TPU Situ Gede - Herman
Sumber Foto : Tribunnewsbogor


Herman menjelaskan beberapa rekannya kadng harus lakukan pemakaman pada  malam hari.

"Iya kemauan kita melaksanakan ibadah ya sebab kan jika yang wafat kita tidak tahu kapan, tetapi untuk mengantisipasi lubang penyemayaman serta petugas tetap waspada, ya pokoknya sich bekerja serta beribadah salig menolong, Alhamdulillah semua di sini solid," katanya.

Selain harus bersiaga,  waktu melakukan penyemayaman dia dan petugas lain harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) komplet.  Meski demikian, dia juga yakin jika mayat yang telah wafat tidak menyebarkan.

"Alhamdulillah tidak ada (tidak takut atau cemas), hanya yang saya cemaskan.kuatirkan kan saat itu malam, sebab kan gelap,tetapi alhamdulillah semua berjalan mulus," katanya.

Herman juga menyebut, awalnya dia kaget juga sebab lubang yang digali semakin besar 2x lipat dibandingkan lubang biasanya. Karena itu dibutuhkan tenaga tambahan untuk menggali  ukuran lubang makam yang semakin besar.

Tentu saja, kita tidak kematian ada takdir suratan dari Tuhan. Tapi setiap orang diharapkan beriktiar menjaga kesehatan, dan memutus rantai penyebaran wabah covid-19. Kita tidak ingin lebih banyak orang yang harus dikubur dengan SOP covid-19.