A. Pengenalan Pedoman
Pedoman Format Penulisan Laporan Prakerin ini, untuk seterusnya disebut disusun dengan tujuan untuk memudahkan siswa menulis Laporan. Ketentuan dalam pedoman ini, beserta semua format yang terkandung di dalamnya, sebagai petunjuk, hanya mengatur cara dan format penulisan laporan. Kembali sesuaikan dengan ketentuan dari sekolah. Jika tidak ada ketentuan tertentu dari sekolah, bisa melihat pedoman ini untuk mempermudah.
1. Kertas
Laporan prakerin dicetak pada kertas HVS berukuran A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM). Naskah laporan dicetak dengan batas 4 cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi kanan, tepi atas dan tepi bawah kertas.
Naskah asli laporan dalam bentuk final dicetak sebanyak tiga ekslempar untuk diserahkan ke Program Keahlian dan dapat diperbanyak dengan membuat fotokopi pada kertas HVS 80 GSM berukuran sama untuk keperluan lain.
2 Pencetakan dan Penjilidan
Naskah laporan dibuat dengan bantuan computer menggunakan pencetak (printer) dengan tinta berwarna hitam (bukan dot matrix) dan dengan huruf jenis Times New Roman, dengan ukuran Font 12. Khusus untuk pencetakan gambar-gambar berwarna, pada naskah asli dapat dicetak berwarna.
(1) Naskah dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak-balik).
(2) Baris-baris kalimat naskah laporan berjarak satu setengah spasi.
(3) Penyimpangan dari jarak satu setengah spasi tersebut (menjadi satu spasi) dilakukan pada notasi blok yang masuk ke dalam, catatan kaki, judul keterangan dan isi diagram, tabel, gambar, dan daftar pustaka.
(4) Baris pertama paragraph baru berjarak tiga spasi dari baris terakhir paragraph yang mendahuluinya.
(5) Huruf pertama paragraph baru dimulai dari batas tepi kiri naskah. Jangan memulai paragraf baru pada dasar halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk sedikitnya dua baris. Baris terakhir sebuah paragraf jangan diletakan pada halaman baru berikutnya, tinggalkan baris terakhir tersebut pada dasar halaman.
(6) Huruf pertama sesudah tanda-baca koma (,), titik-koma (;), titik-ganda (:) dan titik (.) dicetak dengan menyisihkan suatu rongak (ruangan antara dua huruf) di belakang tanda-baca tersebut.
(7) Bab baru diawali dengan nomor halaman baru.
(8) Bentuk penjilidan adalah jilid buku.
(9) Halaman kosong (jika diperlukan) untuk pemisah bab baru berbentuk kertas kosong.
3. Perbaikan Kesalahan
Naskah laporan yang final tidak boleh mengandung kesalahan, ataupun perbaikan kesalahan.
4. Kaidah Penulisan
Penulisan laporan harus mengikuti kaidah penulisan yang layak seperti
(1) Penggunaan bahasa dan istilah yang baku dengan singkat dan jelas
(2) Mengikuti kelaziman penulisan pada disiplin keilmuan yang diikuti
5. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah laporan harus bahasa Indonesia dengan tingkat keresmian yang tinggi dengan menaati kaidah tata bahasa resmi. Kalimat harus utuh dan lengkap. Pergunakanlah tanda-baca seperlunya dan secukupnya agar dapat dibedakan anak kalimat dari kalimat induknya, kalimat keterangan dari kalimat yang diterangkan, dan sebagainya.
Kata ganti orang terutama kata ganti orang pertama (saya dan kami), tidak digunakan, kecuali dalam kalimat kutipan. Susunlah kalimat sedemikian rupa sehingga kalimat tersebut tidak perlu memakai kata ganti orang.
Suatu kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tata bahasa. Kata terakhir pada dasar halaman tidak boleh dipotong. Pemisahan kata asing harus mengikuti cara yang ditunjukkan dalam kamus bahasa asing tersebut.
Gunakanlah buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan kamus-kamus bidang khusus yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,sebagai pedoman.
(1) Sampul;
(2) Halaman sampul laporan;
(3) Halaman pengesahan;
(4) Halaman kata pengantar;
(5) Halaman daftar isi;
(6) Halaman daftar lampiran;
(7) Halaman daftar gambar dan ilustrasi;
(8) Halaman daftar tabel;
(9) Halaman daftar singkatan dan lambang.
7 Tubuh Utama Laporan
Tubuh utama laporan terdiri atas:
(1) Pendahuluan, yang merupakan bab pertama;
(2) Tinjauan pustaka;
(3) Bab-bab isi utama laporan.
8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka akan diuraikan pada Daftar Pustaka.
9. Lampiran
Lampiran dapat terdiri atas beberapa buah. Lampiran dapat memuat keterangan tambahan, penurunan rumus, contoh perhitungan, data mentah, kegiatan dan sebagainya, yang kalau dimasukan ke dalam tubuh laporan akan mengganggu kelancaran pengutaraan laporan. Setiap lampiran diberi nomor yang berupa angka 1,2,3, atau huruf kapital abjad Latin A, B, C, … dan seterusnya.
Lampiran didahului oleh satu halaman yang hanya memuat kata LAMPIRAN di tengah halaman.
Halaman ini tidak diberi nomor.
Lampiran dapat berupa tabel, gambar, dan sebagainya yang dianggap tidak merupakan bagian tubuh utama laporan.
10. Penomoran halaman
Halaman-halaman abstrak dan bagian persiapan laporan diberi nomor yang terpisah dari nomor halaman tubuh utama laporan. Halaman-halaman bagian persiapan diberi nomor
dengan angka Romawi i, ii, iii, iv, …………….x, xi, ….. untuk membedakan dari nomor halaman tubuh utama laporan yang berupa angka arab.
Halaman tubuh utama laporan diberi angka Arab 1, 2, 3, …. Nomor halaman dituliskan di tengah, 1,5 cm di bawah tepi atas kertas. Nomor halaman lampiran adalah kelanjutan dari nomor halaman tubuh utama laporan. Cara menuliskan nomor halaman sama dengan cara menuliskan nomor halaman tubuh utama laporan.
B. BAGIAN PERSIAPAN LAPORAN
1. Sampul
Sampul laporan berwarna atau tidak harap mengikuti ketentuan sekolah.
Pada sampul tersebut dicetak judul laporan, nama lengkap siswa, baris nama sekolah dan tahun penyelesaian, Judul laporan, nama lengkap siswa dan baris nama sekolah ditulis dengan huruf kapital .
Pada punggung sampul dituliskan nama penulis, judul, dan tahun laporan.
Jenis dan ukuran huruf ditentukan sebagai berikut:
- Judul laporan:
- Jenis huruf (font) : Times New Roman Capital
- Ukuran huruf : Ukuran (font) 14, cetak tebal (bold)
- Kata “LAPORAN” : sama dengan judul
- Kalimat di bawah laporan : jenis huruf sama, ukuran 12, cetak tebal
- Kata “oleh” : ukuran 12, cetak tebal
- Nama Siswa : ukuran 14, cetak tebal
- NIM dan nomor NIM : ukuran 14, cetak tebal
- Program Studi : ukuran 14, cetak tebal
- Lambang sekolah : ukuran tinggi 3,5 cm dan “kosong” (lihat contoh pada lampiran)
- Nama Sekolah dan tahun penyelesaian : ukuran 14, cetak tebal
Contoh Sampul Laporan Prakerin -laporan individu |
Contoh Sampul Laporan prakerin perkelompok |
Jika laporan per kelompok, halaman setelah cover dibuat daftar nama |
2. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antara lain memuat judul laporan, nama siswa, NIM, program studi, nama dan tanda tangan pembimbing serta tanggal pengesahan laporan. Jika pembimbing lebih dari satu orang, nama pembimbing ditulis sejajar dimulai dengan pembimbing pertama di kiri dan diikuti dengan pembimbing kedua di sebelah kanan.
Lembar pengesahan laporan prakterk kerja industri |
Lembar persetujuan laporan prakerin SMK |
3. Halaman Kata Pengantar
Halaman kata pengantar dicetak pada halaman baru. Pada halaman ini siswa berkesempatan untuk menyatakan terima kasih secara tertulis kepada pembimbing dan perorangan lain yang telah member bimbingan, nasihat, saran dan kritik, kepada mereka yang telah membantu melakukan kegiatan, kepada perorangan atau badan yang telah memberi bantuan keuangan, dan sebagainya.
BACA JUGA :
10 Contoh Kata Pengantar Untuk Laporan PKL/Magang, Skripsi, Karya Ilmiah, dan Proposal Terbaru - Silahkan Dicopy
Cara menulis kata pengantar beraneka ragam, tetapi semuanya hendaknya menggunakan kalimat yang baku. Ucapan terima kasih agar dibuat tidak berlebihan dan dibatasi hanya yang “scientifically related”.
4. Halaman Daftar Isi
Halaman daftar isi dicetak pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR ISI yang ditulis dengan huruf capital dan tidak diakhiri dengan titik.
Halaman ini memuat nomor bab, nomor anak bab, judul bab dan judul anak-bab dan nomor halaman tempat judul bab dan judul akan bab dimuat. Ketiganya masing-masing dituliskan pada tiga kolom yang berurutan.
Nomor bab ditulis dengan angka Romawi tanpa diakhiri dengan titik, sedangkan nomor anak bab ditulis dengan angka Romawi dan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik, angka Romawi menunjukkan nomor bab, sedangkan angka Arab menunjukkan nomor urut anak-bab dalam bab. Nomor dan judul anak pada anak bab, jika ada, tidak perlu dimuat pada halaman daftar isi. Akan tetapi nomor anak pada anak-bab ditulis dengan satu angka Romawi dan dua angka Arab yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik, angka Romawi menunjukkan nomor bab, angka Arab pertama menunjukkan nomor urut anak-bab dalam bab, sedangkan angka Arab yang kedua menunjukkan nomor urut anak pada anak-anak tersebut.
Judul bab, judul anak-bab dan anak pada anak-bab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari setiap kata yang ditulis dengan huruf kapital. Judul bab dan judul anak-bab tidak diakhiri dengan titik, sebab judul bukanlah sebuah kalimat.Halaman daftar isi terdiri atas satu halaman atau lebih. Contoh halaman daftar isi, format susunan, dan cara penulisan halaman daftar isi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Contoh Daftar Isi Untuk Laporan Prakerin |
5. Halaman Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran dicetak pada halaman baru. Halaman ini memuat nomor lampiran, anak-lampiran, judul lampiran, dan judul anak-lampiran serta nomor halaman tempat judul lampiran dan judul anak-lampiran dimuat.
Urutan lampiran ditulis dengan huruf kapital abjad Latin A, B, ... dan seterusnya, serta urutan anak-lampiran dituliskan dengan angka Arab. Nomor anak-lampiran tersebut menunjukan nomor urut dalam lampiran.
Cara penulisan judul lampiran dan judul anak-lampiran sama seperti penulisan judul bab dan judul anak-bab pada halaman daftar isi.
Contoh halaman daftar lampiran, format susunan, dan cara penulisan halaman lampiran dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Contoh Halaman Daftar Lampiran Untuk Laporan Prakerin |
6 Halaman Daftar Gambar dan Ilustrasi
Halaman daftar gambar dan ilustrasi dicetak pada halaman baru. Halaman ini memuat nomor gambar/ilustrasi, judul gambar/ilustrasi, dan nomor halaman tempat gambar/ilustrasi dimuat. Nomor gambar/ilustrasi ditulis dengan dua angka ang dipisahkan sebuah titik.
Angka pertama yang ditulis dengan angka Romawi menunjukan nomor bab tempat gambar tersebut terdapat, sedangkan angka kedua yang ditulis dengan angka Arab menunjukan nomor urut gambar/ilustrasi dalam bab.
Judul atau nama gambar/ilustrasi ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata pertama yang ditulis dengan huruf kapital. Baris-baris judul gambar dipisahkan dengan satu spasi.
Nomor halaman ang dituliskan dengan angka Arab menunjukkan nomor halaman tempat gambar/ilustrasi dimuat.
Contoh halaman daftar gambar dan ilustrasi, format susunan dan cara penulisan halaman daftar gambar dan ilustrasi dapat dilihat gambar di bawah ini.
Contoh halaman daftar gambar dan ilustrasi untuk laporan prakerin |
7 Halaman Daftar Tabel
Halaman daftar tabel dicetak pada halaman baru. Halaman ini memuat nomor tabel, judul atau nama tabel, dan nomor halaman tempat tabel dimuat.
Penulisan nomor tabel sama dengan penulisan nomor gambar/ilustrasi, penulisan judul atau nama tabel juga sama dengan penulisan judul gambar/ilustrasi.
Nomor halaman yang ditulis dengan angka Arab menunjukkan nomor halaman tempat tabel dimuat
Contoh halaman daftar tabel, format susunan dan cara penulisan halaman daftar tabel dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Contoh halaman daftar tabel untuk laporan prakerin |
8 Halaman Daftar Singkatan dan Lambang
Halaman daftar singkatan dan lambang ditulis pada halaman baru. Halaman ini memuat singkatan istilah, satuan dan lambang variabel/besaran (ditulis di kolom pertama), nama variabel dan nama istilah lengkap yang ditulis di belakang lambang dan singkatannya (ditulis di kolom kedua), dan nomor halaman tempat singkatan lambang muncul untuk pertama kali (ditulis di kolom ketiga). Singkatan dan lambang pada kolom pertama diurut menurut abjad Latin, huruf kapital kemudian disusul oleh huruf kecilnya, kemudian disusul dengan lambang yang ditulis dengan huruf Yunani yang juga diurut sesuai dengan abjad Yunani.
Nama variabel/besaran atau nama istilah yang disingkat pada kolom kedua ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama yang ditulis dengan huruf kapital.
Contoh halaman daftar singkatan dan lambang, format susunan, dan cara penulisan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Contoh halaman daftar singkatan dan lambang |
C. TUBUH UTAMA LAPORAN
1 Bagian Tubuh Utama
Dalam tubuh utama laporan dimuat laporan siswa. Isi seluruh tubuh utama sepenuhnya adalah tanggung jawab siswa dan pembimbing.
Tubuh utama dibagi menjadi beberapa bab, diawali dengan bab pendahuluan dan diakhiri dengan daftar pustaka. Jumlah bab tidak disandarkan melainkan menurut keperluan siswa yang wajar dalam mengemukakan laporannya.
2 Bagian Tubuh Utama
Bab pendahuluan sedikitnya memuat (boleh dirinci dalam bentuk sub bab) hal-hal berikut:
(1) Deskripsi topic kajian dan latar belakang
(2) Masalah yang dikaji (statement of the problem), tujuan, dan lingkup permasalahannya
(3) Cara pendekatan dan metode kegiatan yang digunakan
(4) Sistematika (outline) laporan
Judul bab, yaitu Pendahuluan, yang ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama, dicetak sejajar dengan Bab I tanpa titik di belakang huruf terakhir dan diletakan secara simetrik (centered) pada halaman. Penomoran dan cara penulisan judul anak-bab dilakukan seperti yang sudah diuraikan pada bagian sebelumnya.
Contooh halaman bab pendahuluan pada laporan prakerin SMK |
3 Bab Tinjauan Pustaka Atau Permasalahan
Bab tinjauan pustaka berisi uraian tentang alur pikir dan perkembangan keilmuan topik kajian. Pada hakikatnya, hasil kegiatan seorang siswa bukanlah satu penemuan baru yang berdiri sendiri melainkan sesuatu yang berkaitan dengan hasil kegiatan sebelumnya. Pada bab tinjauan pustaka ini harus dielaborasikan hasil siswa terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dikaji siswa sedemikian rupa sehingga memberikan gambaran perkembangan pengetahuan yang mendasari penulisan laporan. Dengan tinjauan pustaka ini siswa juga ingin menunjukkan bahwa ia menguasai ilmu pengetahuan yang mendasari atau terkait dengan permasalahan yang dikaji.
Tinjauan pustaka hendaklah disusun sesuai dengan urutan perkembangan cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya. Tinjauan pustaka berisi pula ulasan tentang kesimpulan yang terdapat dalam setiap judul dalam daftar pustaka dan dalam hubungan ini siswa menunjukkan mengapa dan bagaimana dipilihnya topik kajian serta arah yang akan ditempuhnya dalam menyelesaikan pembahasan/penyelesaian topik kajian tersebut.
Bila dipandang perlu untuk tinjauan pustaka dapat disisipkan pada bab-bab isi (sesuai dengan keperluan penulisan dan kelaziman pada masing-masing disiplin keilmuan) dan tidak harus ditulis dalam bab terpisah.
Contoh Bab II laporan prakerin |
4. Bab-bab dalam Tubuh Utama Laporan
Jumlah bab disesuaikan dengan keperluan. Dalam bab-bab tersebut diuraikan secara rinci cara dan pelaksanaan kerja, hasil pengamatan percobaan atau pengumpulan data dan
informasi tersebut serta pembahasan hasil (discussion).
5. Bab Penutup
Bab ini memuat elaborasi dan rincian kesimpulan yang dituliskan pada abstrak. Saran untuk kajian lanjutan serta practical implication dari kerja siswa dapat dituliskan pada bab ini. Setiap bab dimulai pada halaman baru. Cara menuliskan dan meletakkan bab dan judul dilakukan seperti gambar di bawah.
Contoh halaman bab penutup dalam laporan prakerin SMK |
D. DAFTAR PUSTAKA
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka bukanlah bab tersendiri. Oleh karena itu tidak diberi nomor bab. Daftar pustaka ditulis pada halam baru dan judul DAFTAR PUSTAKA dicetak 3 cm di bawah batas atas halaman, dengan huruf kapital tanpa titik di belakang huruf terakhir. Ada beberapa cara untuk menuliskan daftar pustaka, tetapi cara yang diusulkan untuk dijadikan format adalah cara yang akan diuraikan berikut ini.
Daftar pustaka berisi semua pustaka yang digunakan siswa dalam menyiapkan dan menyelesaikan laporannya. Semua pustaka yang tercantum pada daftar pustaka harus benarbenar dirujuk dalam penulisan laporan. Daftar pustaka terdiri atas makalah dan buku yang diterbitkan dan lazimnya dapat ditemukan di perpustakaan. Pustaka yang mengambil halaman website internet merujuk pada aturan yang berlaku di departemen masing-masing laporan dan disertasi termasuk dalam daftar pustaka sebab, meskipun tidak diterbitkan, pada umumnya dapat ditemukan di perpustakaan.
Sumber-sumber yang tidak diterbitkan tidak dimuat dalam daftar pustaka, tetapi dicantumkan pada catatan kaki (foot-note) pada halaman bersangkutan.
Buku ajar (textbook) yang dimuat dalam daftar pustaka supaya diusahakan pustaka yang paling mutakhir.
Pustaka yang berupa makalah di majalah ditulis sebagai berikut :
(1) Nama penulis pertama, nama keluarga ditulis di depan dan diakhiri dengan sebuah koma, kemudian disusul dengan nama kecil atau “misalnya” yang diakhiri dengan sebuah titik diikuti oleh sebuah koma, kemudian diikuti oleh.
(2) Nama penulis kedua dan seterusnya, ditulis seperti penulis pertama, disusul oleh tahun dalam tanda kurung, dan diakhiri dengan sebuah koma, disusul oleh.
(3) Judul makalah, dituliskan dengan huruf kecil kecuali huruf pertama judul yang ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan sebuah koma, disusul oleh.
(4) Nama majalah atau jurnal ditulis dengan huruf miring (italic) dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari setiap kata yang ditulis dengan huruf kapital dan disingkat sesuai dengan kebiasaan internasional dan diakhiri dengan sebuah koma, disusul oleh.
(5) Nomor jilid atau volume dicetak tebal, diakhiri dengan sebuah koma, disusul oleh
(6) Halaman awal disusul oleh garis datar dan diikuti oleh halaman akhir makalah.
Contoh pada lampiran 12 buku pedoman ini akan menjelaskan lebih lanjut keterangan di atas.
Cara penulisan pustaka yang berupa bab atau artikel yang dimuat dalam sebuah buku dapat dilihat pada lampiran 12 buku pedoman ini, yaitu dengan nomor urut 3 dan 5. Perbedaan yang jelas adalah ditulisnya judul buku dengan huruf miring dan dicantumkan nama penerbit dan kota penerbit buku.
Contoh Daftar Pustaka |
Cara penulisan pustaka atau artikel yang dimuat dalam sebuah prosiding dengan adanya editor prosiding dapat dilihat pada lampiran 12 buku pedoman ini dengan nomor urut 4.
Daftar pustaka disusun berurutan secara abjad menurut nama keluarga penulis pertama.
Baris-baris dari setiap pustaka dicetak dengan jarak satu spasi, sedangkan baris pertama dari pustaka berikutnya dicetak satu setengah spasi di bawah garis terakhir pustaka yang mendahuluinya.
Di sini perlu dicatat tentang penulisan nama Indonesia, sebab tidak semua nama Indonesia mengandung nama keluarga. Nama Indonesia yang tidak mengandung nama keluarga ditulis seperti dikehendaki yang mempunyai nama tersebut, yaitu seperti ditulisnya sendiri pada waktu menulis makalah atau bukunya.
E. CARA MEMBUAT GAMBAR DAN TABEL
1. Gambar
Pada buku pedoman ini istilah gambar mencakup gambar, ilustrasi, grafik, diagram, denah, peta, bagan, monogram, diagran alir, dan potret.
Gambar harus dicetak pada kertas yang dipakai untuk naskah laporan. Gambar asli dibuat dengan printer atau plotter atau pencetak gambar sejenis yang berkualitas. Huruf, angka dan tanda baca lain ang dipakai pada gambar harus jelas.
2 Gambar yang Tidak Dapat Diterima
Gambar yang tidak dapat diterima sebagai bagian dari naskah laporan adalah:
(1) gambar yang dibuat pada kertas grafik;
(2) gambar yang dibuat pada kertas grafik kemudian kertas grafik tersebut ditempel pada
kertas naskah;
(3) gambar yang dibuat pada kertas lain yang ditempel pada kertas naskah.
3 Cara Meletakkan Gambar
Garis batas empat persegi panjang gambar, diagram atau ilustrasi (garis batas tersebut dapat berupa garis semu) diletakkan sedemikian rupa sehingga garis batas tersebut tidak melampaui batas kertas yang boleh dicetak. Gambar diletakkan simetris (centered) terhadap batas kertas yang boleh dicetak. Sisi terpanjang dari garis batas ganbar dapat diletakkan sejajar lebar kertas atau sejajar panjang kertas.
Untuk memudahkan pembacaan liihat gambar berikut ini :
Contoh meletakkan gambar di laporan praketek kerja industri |
Gambar dengan sisi terpanjang sejajr lebar kertas boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris kalimat teks. Dalam hal ini garis batas atas gambar harus terletak tiga spasi di bawah garis kalimat sebelumnya. Teks setelah gambar harus diletak tiga spasidi bawah baris terakhir gambar. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar. Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang tercantum pada halaman daftar gambar dan ilustrasi.
Contoh peletakan gambar untuk laporan prakerin |
Gambar yang memerlukan halaman yang lebih lebar dari halaman naskah dapat diterima.
Gambar yang memerlukan satu lipatan untuk mencapai ukuran halaman naskah dapat dimasukkan ke dalam teks batan tubuh laporan. Gambar yang lebih besar dari itu sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
4 Penomoran Gambar dan Pemberian Judul Gambar
Setiap gambar dalam naskah laporan diberi nomor. Nomor gambar terdiri atas dua angka yang dipisahkan oleh sebuah titik. Angka pertama yang ditulis dengan angka Romawi
menunjukkan nomor bab tempat gambar tersebut dimuat, sedangkan angka kedua yang ditulis dengan angka Arab menunjukkan nomor urut gambar dalam bab.
Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata pertama yang ditulis dengan huruf kapital. Baris-baris judul gambar dipisahkan oleh jarak satu spasi.
5 Potret
Potret hitam putih dan potret warna yang dicetak pada kertas mengkilat dapat diterima. Potret ditempatkan pada kertas naskah dengan lem yang tidak mudah terlepas. Potret dianggap gambar, karena itu diberi nomor dan judul seperti halnya gambar. Potret dapat pula dipindai (di scan).
6 Sumber Gambar
Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun atau nomor urut pustaka di daftar pustaka belakang atau di bawah judul.
7 Tabel
Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka table harus dicetak (tidak ditulis tangan).
Kolom-kolom table disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca.
Suatu angka dengan angka di bawah atau angka di atasnya berjarak satu spasi. Hal penting adalah agar table mudah dibaca.
Contoh penulisan tabel untuk laporan prakerin |
Seperti pada gambar, table juga mempunyai garis batas yang pada umumnya berupa garis semu. Tabel diletakan pada halaman naskah sedemikian rupa sehingga garis batas tidak melampaui batas kertas yang boleh dicetak dan table simetrik (centered) di dalamnya.
Kolom tabel dapat diletakkan sejajar dengan lebar kertas atau sejajar dengan panjang kertas.
Dalam hal terakhir ini sebaiknya seluruh halaman diisi dengan tabel tanpa teks naskah.
Tabel boleh diletakan di tengah halaman di antara baris-baris kalimat teks tubuh utama laporan. Dalam hal ini garis batas bawah table harus terletak tiga spasi di atas kalimat teratas di bawah tabel.
Di atas garis batas atas tabel dituliskan nomor dan judul tabel.
Jika judul tabel terdiri atas dua baris atau lebih, baris-baris tersebut dipisahkan dengan satu spasi.
Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi di bawah garis terakhir teks, sedangkan baris terakhir judul harus terletak dua spasi di atas garis batas atas tabel.Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah dapat diterima. Akan tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat satu kali sudah mencapai ukuran halaman naskah saja yang dimasukkan dalam teks tubuh utama. Tabel yang lebih besar diletakan pada lampiran.
8 Tabel Data Sekunder
Pada data sekunder yang berbentuk tabel dan berasal dari satu sumber dicantumkan nama penulis dan tahun nomor urut pustaka dalam daftar pustaka di belakang atau di bawah judul tabel.
Tabel yang memuat data yang dikutip dari beberapa sumber, tiap kumpulan data dari satu sumber diberi cetak atas (superskrip), dan superskrip tersebut dijelaskan pada catatan kaki di bawah tabel. Sumber tersebut dapat pula dituliskan pada satu kolom khusus pada tabel ; dalam hal ini tidak diperlukan superskrip.
F. PEDOMAN LAIN
1 Lambang
Lambang variabel digunakan untuk memudahkan penulisan variabel tersebut dalam rumus dan dalam pernyataan aljabar lainnya. Semua huruf dalam abjad latin dan abjad Yunani, baik huruf kapital maupun huruf kecil, dapat digunakan sebagai lambang variabel. Lambang dapat terdiri atas satu atau dua huruf. Lambang dapat diberi cetak bawah (superskrip) atau cetak atas (superskrip) atau keduanya.
Subskrip dapat berupa huruf atau angka atau keduanya, demikian juga superskrip. Beberapa lambang ditulis dengan cetak miring.
Sebagai petunjuk umum, pilihlah lambang yang sudah lazim digunakan pada bidang anda.
Awal kalimat tidak dibenarkan dimuat dengan lambang variabel. Jadi, susunlah kalimat sedemikian rupa sehingga tidak perlu diawali dengan sebuah lambang variabel.
2 Satuan dan Singkatan
Satuan yang digunakan dalam laporan adalah satuan S.I. singkatan satuan yang digunakan adalah seperti yang dianjurkan oleh S.I. singkatan satuan ditulis dengan huruf kecil tanpa titik di belakangnya atau dengan lambang. Singkatan satuan tidak dituliskan dengan huruf dicetak miring (italic). Singkatan satuan dapat terdiri atas satu, dua atau sebanyak-banyaknya empat huruf Latin.
Singkatan satuan dapat dibubuhi huruf awal atau lambang seperti µ (mikro), m (mili), c (centi), d (desi), h (hekto), k (kilo), atau M (mega).
Satuan sebagai kata benda ditulis lengkap. Demikian juga satuan yang terdapat pada awal kalimat ditulis lengkap. Satuan yang menunjukkan jumlah dan ditulis di belakang, ditulis dengan singkatannya.
3 Angka
Yang dimaksud dengan angka pada anak-bab ini adalah angka Arab. Angka digunakan untuk menyatakan :
(1) Besar-tentu ukuran (misalnya, 174 cm), massa (81,0 kg), suhu (25°), persentase
(95,7%) dan lain-lain ;
(2) Nomor halaman ;
(3) Tanggal (17 Desember 1962);
(4) Waktu (pukul 10.45 pagi) ;
(5) Bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus, termasuk bilangan pecahan ;
(6) Lain-lain