Sejarah Isra' Mi'raj dan Amalan Isra' Mi'raj

#Tags

Bogor, halamanbogor.com -- Salah satu peristiwa penting yang terjadi di tahun kesepuluh kenabian adalah peristiwa Isra' dan Mi'raj. Isra Mikraj (Isra' Miraj) secara umum diperingati setiap 27 Rajab. Peristiwa Isra dan Mikraj terjadi pada 621 Masehi, atau tahun setelah Nabi Muhammad saw. melepas kepergian paman beliau, Abu Thalib dan istri tercinta, Khadijah.



Peristiwa Isra' dan Mi'raj ini terjadi pada 27 Rajab 621 M. Momentum ini diperingati sebagai libur nasional di Indonesia. Selain itu, peristiwa Isra' dan Mi'raj memiliki dampak besar dalam dakwah Nabi Muhammad SAW dan awal turunnya perintah kewajiban salat lima waktu kepada umat Islam.



Apakah Yang Dimaksuh dengan Isra Mi Raj dan Sejarah Isra Mikraj

Jelang Isra dan Mikraj, Nabi bermalam di rumah sepupu beliau, Hindun binti Abu Talib, atau juga dikenal dengan nama Ummu Hani'.

Setelah tidur sejenak, Nabi bangun dan mengunjungi Ka'bah. Di sana, rasa kantuk menyergap beliau hingga terlelap. Saat itulah, Jibril datang, lantas membangunkan Nabi hingga 3 kali.

Oleh Jibril, Nabi dibawa mendekati buraq, yang mirip kuda bersayap putih susu. Dengan perantaraan buraq inilah Rasulullah dan Jibril melintasi malam, terbang di atas jalur kafilah yang sangat dikenal beliau, hingga sampai di Baitul Maqdis, Yerusalem.

Di tempat tersebut, Rasulullah mengerjakan salat berjemaah, menjadi imam para nabi terdahulu. Beliau ditawari gelas berisi anggur dan susu. Nabi memilih susu.

Dari Baitul Maqdis, Nabi Muhammad saw. melakukan mikraj, melampaui ruang dan waktu, melintasi tujuh langit, dan bertemu dengan beberapa nabi terdahulu, yaitu Adam di langit pertama, Isa di langit kedua, Yusuf di langit ketiga, Idris di langit keempat, Harun di langit kelima, Musa di langit keenam, dan Ibrahim di langit ketujuh.

Nabi Muhammad saw. akhirnya tiba di sidratul muntaha, simbol puncak pengetahuan yang mungkin dicapai oleh makhluk. Segala sesuatu di atasnya adalah misteri tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah semata. Hal ini dilukiskan dalam Surah an-Najm:16-18, "(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar."

Mikraj dan Perintah Salat

Di sidratul-muntaha, Nabi Muhammad saw. mendapatkan perintah salat 50 kali dalam sehari semalam bagi umat beliau. Nabi kemudian turun, tetapi ketika melewati Musa, beliau ditanyai tentang jumlah kewajiban salat. Nabi Musa menyebut salat 50 kali terlalu berat, sedangkan umat Rasulullah lemah.

Atas saran Musa, Nabi Muhammad saw. sekali lagi menghadap kepada Allah untuk memohon keringanan. Jumlah kewajiban salat dikurangi. Namun, setiap kali Rasulullah bertemu Musa, beliau diingatkan untuk memohon keringanan kembali. Sampai akhirnya, Nabi Muhammad saw. mendapatkan kewajiban salat 5 kali sehari.


Amalan Malam Isra' Mi'raj

Untuk meraih kemuliaan di momentum peristiwa Isra' dan Mi'raj ini, terdapat zikir dan amalan yang dapat dilakukan seorang muslim sebagai berikut:

1. Zikir Isra' dan Mi'raj

Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari, Rasulullah SAW menceritakan peristiwa pertemuannya dengan Nabi Ibrahim pada saat Mi'raj. Di langit ketujuh, Nabi Ibrahim mengajarkan zikir ini kepada Nabi Muhammad yang lafalnya dibaca sebagai berikut:

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Bacaan latinnya:
"La haula walaa quwwata illa billah"

Artinya:
"Tidak ada daya [dalam menjauhi maksiat] dan tidak ada upaya [menjalankan ketaatan] melainkan dengan pertolongan Allah" Nabi Ibrahim berkata kepada Rasulullah: "Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak [bacaan zikir itu] yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas,” (H.R. Ahmad).

Zikir ini sebenarnya tidak khusus dibaca pada malam Isra' dan Mi'raj saja, melainkan di banyak keadaan karena memiliki keutamaan besar di sisi Allah SWT.

2. Melakukan Sedekah

Amalan sedekah ini tergolong dalam amalan-amalan saleh yang dianjurkan dilakukan pada Rajab, salah satunya di momentum Isra' dan Mi'raj. Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:
"Barang siapa yang melonggarkan satu beban kehidupan sesama saudara muslim di bulan Rajab, Allah akan membangunkan istana untuknya di surga firdaus yang luasnya sejauh pandangan matanya. Karena itu, muliakanlah bulan Rajab, pasti Allah akan memuliakanmu dengan seribu kemuliaan"

BACA JUGA : Niat Puasa Rajab 1443 H : Tulisan Latin dan Maknanya

3. Doa Malam dan Siang Isra' dan Mi'raj

Di malam dan siang Isra' dan Mikra', seorang muslim dianjurkan membaca doa sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ طَهِّرْ لِسَانِيْ مِنَ اْلكَذِبِ وَقَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَعَمَلِيْ مِنَ الرِّيَاءِ وَبَصَرِيْ مِنَ اْلخِيَانَةِ فَأِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ اْلاَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ

Bacaan latinnya:

"Allohumma thohhir lisaanii minal kadzibi wa qolbii minan nifaaqi wa ‘amalii minar riyaa-i wa bashorii minal khiyaanati fa innaka ta’lamu khoo-inatal a’yuni wa maa tukhfish shuduuru."

 Artinya:

"Ya Allah, sucikanlah lisanku dari dusta, sucikanlah hatiku dari kemunafikan, sucikanlah amalku dari riya, sucikanlah penglihatanku dari khianat, sesunguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan oleh hati."

Foto : Masjid Pogung Dalangan on Unsplash