Bogor, halamanbogor.com -- Di masa perang dunia II, Hindia Belanda yang kemudian berubah menjadi Indonesia, merupakan salah satu area yang ikut terkena imbas dari petarungan dari negara-negara kelompok sekutu melwat kelompok Jerman-Jepang. Apalagi saat itu, Jepang sedang menguasai Indonesia.
Selama masa tersebut, tak banyak yang tahu jika dahulu Indonesia juga pernah didatangi oleh tentara Nazi dari Jerman. Rombongan dari armada kapal selam (U-Boot) U-195 dan U-196 tersebut sampai menjelajah ke Indonesia setelah mendapat perintah dari Adolf Hitler untuk membonceng Jepang. Hal ini bisa dilakukan karena di masa Perang Dunia Kedua, tentara Jerman lebih leluasa masuk ke Indonesia mengingat mereka bersekutu dengan Jepang yang saat itu berhasil menduduki Hindia Belanda pada 1942.
Dalam misi tersebut, terdapat ada tentara Jerman yang gugur dan dimakamkan di kawasan Arca, Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Kompleks makam tersebut berada di dalam kawasan hutan di kaki Gunung Pangrango sehingga keberadaannya jarang diketahui. Bahkan untuk mengunjungi kompleks makam tersebut, tak semua kendaraan bisa masuk karena letaknya yang berada di perkebunan Cikopo.
Tugu peringatan di Komplek Makam Arca Domas, Kab. Bogor. Sumber : http://alifrafikkhan.blogspot.com |
Komplek makam tanah wakaf yang disediakan oleh kakak beradik pengusaha perkebunan asal Jerman bernama Emil dan Theodore Helfferich. Tugu peringatan utama yang terdapat di Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas, yang telah ada di tempat ini dari sejak sebelum pemakaman didirikan. Tugu ini didirikan untuk mengenang Deutsch-Ostasiatische Kreuzergeschwader (Skuadron Penjelajah Asia Timur Jerman) di bawah pimpinan Vizeadmiral Maximilian Reichsgraf von Spee yang hancur dalam Pertempuran di Kepulauan Falkland/Malvinas tanggal 8 Desember 1914
Tugu peringatan ini didirikan pada tahun 1926 oleh dua bersaudara Emil dan Theodor Helfferich, orang Jerman yang mendirikan Onderneming (Perkebunan) karet dan teh Tjikopo-Zuid (Cikopo Selatan) di Bogor pada bulan Februari 1911. Pada tahun 1928 kedua bersaudara ini balik ke Jerman dan menyerahkan pengelolaan perkebunannya yang luas kepada Albert Vehring dari Bielefeld, rekan mereka yang telah berpengalaman mengelola perkebunan teh di Papua
Lokasi Upacara Peringatan Warga Jerman di Indonesia
Makam yang didesain dengan model nisan Eisernes Kreuz atau salib besi tersebut kerap dikunjungi oleh warga Jerman khususnya dari pihak kedutaan. Setiap minggu ketiga di bulan November, mereka memperingati para tentara Jerman yang gugur. Di acara tersebut, mereka akan melaksanakan upacara dengan gaya militer dan diiringi lagu kebangsaan Jerman.
10 Makam Tentara Jerman
Daya tarik utama tempat ini selain tugu peringatan adalah kuburan para prajurit Jerman yang meninggal di Indonesia medio 1940-an dan kemudian dikebumikan di Arca Domas. Seluruhnya terdapat 10 kuburan, dengan dua di antaranya adalah "unbekannt" (tidak dikenal)
Dua buah kuburan "unbekannt" yang berada di bagian depan.
Makam tentara Jerman yang tidak dikenal. Sumber : http://alifrafikkhan.blogspot.com
Kemungkinan besar "Grabmal des unbekannten Soldaten" (kuburan prajurit tak dikenal) ini adalah para awak U-boat pula, sama seperti kuburan rekannya yang lain
Kuburan Oblt u.LI (Oberleutnant und Leiter Ingenieur) Dr. Heinz Haake dari U-196.
Lahir tanggal 21 Januari 1914 dan meninggal tanggal 30 November 1944. U-196 diberitakan hilang bersama 65 orang awaknya saat berpatroli di Selat Sunda, kemungkinan besar karena kecelakaan saat menyelam dan bukannya karena serangan oleh musuh! Haake adalah seorang dokter Kriegsmarine sekaligus perwira teknik dan pangkat lengkapnya adalah OLt.ing.Dr.Med.MOAssArzt.D.R
Kuburan Leutnant Ing. (Ingenieur) Wilhelm-August Jens.
Lahir di Hamburg tanggal 7 November 1907 dan terbunuh oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia di rumah orang-orang Jerman di Bogor tanggal 12 Oktober 1945, kemungkinan karena para pejuang menyangkanya sebagai orang Belanda!
Kuburan Kptlt (Kapitänleutnant) Hermann Tangermann.
Lahir di Berne tanggal 11 Oktober 1910 dan tewas dalam sebuah kecelakaan dalam perjalanan tanggal 23 Agustus 1945. Dialah orang berpangkat tertinggi yang dikuburkan di Arca Domas, dan pangkatnya setingkat kapten bila di Angkatan Darat
Kuburan Oblt z.S. d.R. (Oberleutnant zur See der Reserve) Friedrich Steinfeldt, Kommandant U-195.
Lahir di Bad Doberan tanggal 15 Desember 1914 dan meninggal karena disentri di sebuah rumah sakit di Jakarta tanggal 30 November 1945. Catatan resminya menyebutkan dia meninggal sehari sebelumnya, 29 November, dan perbedaan tanggal ini kemungkinan karena adanya perbedaan waktu antara Indonesia dan Jerman (Jakarta GMT+7). Steinfeldt bergabung dengan Kriegsmarine tahun 1940 dan, setelah menyelesaikan pelatihannya, dia bertugas di 38. Minensuch-Flotille dari bulan Desember 1941 s/d Juni 1942 ketika dia memulai pelatihan kapal selamnya. Steinfeldt lalu bergabung dengan U-371 (Kapitänleutnant Waldemar Mehl) sebagai 2WO (Perwira Pengawas Kedua) dari bulan November 1942 s/d Februari 1943. Dia meneruskan tugasnya di U-195 sebagai 1WO (Perwira Pengawas Pertama) selama 6 bulan sebelum ditransfer ke Sekolah Komandan U-boat di Neustadt bulan Agustus 1943. Setelah menyelesaikan pelatihannya bulan Oktober 1943, dia diserahi jabatan sebagai komandan sebuah kapal selam bekas Italia, UIT-21, tanggal 14 Oktober 1943. Kapal ini, yang rencananya akan dijadikan sebagai kapal transport, nyatanya tak pernah mendapat penugasan dan pada tanggal 16 April 1944 Steinfeldt mengambil-alih komando kapal lamanya, U-195, di Bordeaux, Prancis. Pada tanggal 24 Agustus 1944 dia memimpin U-195 dalam pelayaran menuju Samudera Indonesia yang berlangsung selama 119 hari! Dia berhasil berlabuh di Batavia, dan di akhir perang terpaksa menyerahkan kapalnya ke tangan Jepang di Surabaya
Kuburan Schiffszimmermann Eduard Onnen.
Lahir di Bremerhaven tanggal 14 Desember 1906 dan meninggal tanggal 15 April 1945. Schiffszimmermann artinya tukang kayu kapal, yang tenaganya sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menambal kebocoran atau memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi di atas kapal, terutama sewaktu mendapat serangan dari musuh
Kuburan Leutnant zur See W. Martens.
Meninggal bulan Oktober 1945. Dia bukanlah awak U-boat dan "hanya" perwira atau staff Kriegsmarine biasa
Kuburan ObGefr (Obergefreiter) Willi Petschow.
Lahir di Hamburg tanggal 31 Desember 1912 dan meninggal setelah menderita penyakit di Perkebunan Cikopo/Bogor tanggal 28 September 1945. Pangkat lengkapnya adalah Matrosen-Obergefreiter/Bootsmann
Kuburan Oberleutnant zur See Willi Schlummer.
Terbunuh oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia di rumah orang-orang Jerman di Bogor tanggal 12 Oktober 1945 bersama dengan Wilhelm Jens. Tanggal lahirnya tidak diketahui dan Volksbund pun tidak memuat datanya
Patung Lain
Salah satu patung di komplek makam Arca Domas. Sumber : http://alifrafikkhan.blogspot.com |
Selain makam dan tugu peringatan Deutsch-Ostasiatischen Geschwader, komplek ini juga terdapat tiga buah patung: Ganesha dan Kala di sisi kiri dan Buddha di sisi kanan. Patung - patung ini ditempatkan dekat dengan tugu peringatan. Konon patung ini dibeli oleh dua bersaudara Helfferich dari pengrajin pinggir jalan setelah mengunjungi Candi Prambanan serta Borobudur di Yogyakarta dan terpesona olehnya. Mereka menyertakannya di tempat ini sebagai penghargaan atas agama tua Jawa