Bogor, halamanbogor.com -- Artikel ini merupakan sedikit gambaran buat yang ingin belajar bahasa Sunda. Anda yang membaca artikel ini mungkin memiliki alasan yang berbeda-beda mengapa ingin mempelajari bahasa Sunda. Mungkin baru pindah ke provinsi jawa Barat, terkhusus di Bogor, dan ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman-teman baru di perusahaan atau tempat kuliah, atau kebetulan sedang ingin dekat dengan seseorang yang kebetulan berasal dari suku Sunda.
Tentang Bahasa Sunda
Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah dengan jumlah penutur nomor 2
terbesar di Indonesia setelah bahasa Jawa. Bahasa daerah ini dipakai
sebagian besar oleh penduduk provinsi penduduk Jawa Barat. Sebagai
perbandingan, jumlah penutur bahasa Sunda adalah 42 juta orang penutur,
jauh lebih banyak dari jumlah penduduk negara Malaysia.
Apa pun motivasinya, memiliki sedikit pengetahuan belajar bahasa Sunda dasar membuat kamu bisa membuka percakapan dengan orang-orang lokal dan menyesuaikan diri dengan keadaaan disekitar.
Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang terbagi menjadi 3 tingkatan, halus, biasa (loma) dan kasar. Sederhananya, bisa juga bisa dibagi ke dalam pengucapan bahasa Sunda formal (resmi) dan informal (pergaulan / pasar/sehari-hari).
Penggunaan bahasa Sunda secara formal di gunakan kepada orang yang lebih tua atau orang yang belum dikenal. Sementara penggunaan bahasa Sunda secara Informal boleh digunakan pada teman atau kenalan yang sudah akrab.
Contoh:
Rék kamana? Mau kemana (Informal).
Badé kamana? Mau kemana (formal).
Kamu dapat menggunakan kalimat ini, misalnya, ketika berpapasan dengan orang di lingkungan baru kamu, untuk sekedar berbasa-basi.
“Badé kamana, pak/bu?” (Mau kemana, pak/bu)
Disarankan untuk tidak menggunakan kalimat informal;
“Rék kamana, pak/bu? ” (Mau kemana, pak/bu)
Meskipun memiliki arti sama, namun kata “rek (kamana)” terkesan tidak sopan bila digunakan pada orang yang kurang kita kenal.
- Hatur Nuhun : Terima Kasih
- Kumaha, Damang? : Bagaimana, Sehat? (Menanyakan Kabar)
- Geulis Pisan : Cantik Banget
- Naon, ciing? : Apa cobaa?
- Aya-Aya Waé : Ada – ada saja
Frasa diatas hanya sebagian kecil ungkapan yang sering diucapkan orang sunda dalam kehidupan sehari-hari. kamu mungkin juga sudah familiar dengan Kosakata bahasa Sunda tersebut, karena pernah mendengarnya dalam dialog sebuah film atau pernah mendengarnya langsung dari teman yang berasal dari Sunda.
Cara Membaca Huruf Sunda
Cara membaca huruf dalam bahasa Sunda; e , é dan eu dalam belajar bahasa sunda berhuruf sama namun cara pengucapannya berbeda, secara sederhana;
» Pengucapan huruf e sama dengan pengucapan pada bahasa Indonesia umumnya.
» Pengucapan huruf é seperti pengucapan huruf e dalam kata ; (kota) Serang, pendek, mereka dll.
» Pengucapan huruf eu seperti pengucapan huruf e dalam kata; peuyeum, Pasteur (susah nyari contohnya. haha).
Penyebutan Orang Dalam Bahasa Sunda
Secara umum, jika memanggil seseorang banyak orang Indonesia, bahkan yang bukan suku Jawa sekali pun menggunakan panggilan Mas atau Mbak. Panggilan yang setara dengan kata tersebut ada dalam bahasa Sunda, yaitu AA dan Tétéh. Kata AA dan teteh sebetulnya digunakan untuk panggilan sopan seorang adik pada kakaknya. AA untuk kakak laki-laki dan Tétéh untuk kakak perempuan, namun dalam prakteknya kata ini digunakan untuk panggilan kepada orang yang lebih tua umurnya atau kita hormati.
Ada juga panggilan-panggilan sunda lain, diantaranya;
- Uwa untuk laki-laki atau perempuan yang menjadi kakak dari orangtua.
- Bibi untuk perempuan adik dari orang tua, atau istri dari adik laki-laki orangtua anda.
- Amang/Emang adalah sebutan untuk adik laki-laki dari orang tua anda.
- Neneng /Neng adalah panggilan untuk anak kecil (perempuan).
- Ujang / Jang adalah panggilan untuk anak kecil (laki-laki).
Pada prakteknya kata neng dan ujang digunakan juga sebagai panggilan orang yang lebih tua kepada yang lebih muda. Jadi, walaupun umur kita sudah 20 an, orang yang usianya lebih tua dari kamu kadang masih tetap memanggilmu dengan “neng/ujang”.
- Abah adalah sebutan untuk Ayah.
- Ema adalah sebutan untuk Ibu.
Pada prakteknya kata Abah dan Ema juga bisa disematkan ke Nenek atau Kakek atau juga kepada sesepuh atau orangtua yang dihormati.
Akang / Kang biasanya digunakan sebagai panggilan seorang istri untuk suaminya.
Namun bisa digunakan pula untuk panggilan pada seseorang yang lebih tua atau dihormati atau untuk penggilan akrab pada seseorang, fungsinya sama seperti Aa.
Banyak sekali tokoh daerah Sunda yang menyematkan kata AA/Kang sebagai panggilan akrabnya, seperti AA Gym, Kang Ibing, Kang Emil, Kang Muslihat (karakter dalam film Preman Pensiun)
BACA JUGA :
Inspirasi Nama Bayi Laki-Laki Dengan Unsur Dari Suku Sunda dan Nama Bayi Laki Laki Islami
Kosakata Bahasa Sunda Sehari-Hari dan Artinya
Berikut ini adalah beberapa dari kosakata bahasa sunda percakapan sehari-hari dan artinya, kata yang dicetak pertama sebelum tanda (/) adalah kata kata sunda yang baik untuk digunakan. Dibandingkan kata sunda setelah tanda (/) yang lebih baik digunakan kepada orang yang sudah kenal dekat.
BAHASA INDONESIA BAHASA SUNDA
Permisi Punten
Terima Kasih Hatur Nuhun
Bagaimana, Sehat? (Apa Kabar?) Kumaha, Damang?
Cantik Banget Geulis Pisan
Ganteng Banget Kasép Pisan
Ada – Ada Saja Aya – Aya Waé.
Ya Iya Dong Nya Enya Atuh.
Jangan Lupa, ya Tong Hilap, nya
Mau Kemana? Badé Kamana? / Rék Kamana
Lagi Ngapain? Nuju Naon / Keur Naon.
Bagaimana (Dong) Kumaha (Atuh)
Kenapa / Apa Kunaon / Naon
Kapan Iraha
Siapa (Kamu) Saha (Anjeun/Manéh/Didinya)
Darimana Timana
Kemana Kamana
Sebentar Lagi Sakedap Deui / Sakedeung Deui
Jangan Pura – Pura Tong Api – Api
Apa Cobaa? Naon ciing?
Gimana Nanti Aja Kumaha Engké Weh
Jangan Melamun Tong Ngalamun
Kasihan Karunya Teuing
Duluan ya Tipayun nya / Tiheula nya
Cuma Gitu Doang Ngan Kitu Hungkul
Sedikit (Banget) Sakedik / Saeutik (Pisan)
Banyak (Banget) Se-eur / Loba (Pisan)
Santai Aja Kalem Weh
Sama Aja Sami Waé / Sarua Waé
Sama – Sama Sami – Sami
Terserah Kamu (Aja) Kumaha Anjeun / Kumaha Manéh (Wéh)
Sekarang Ayeuna
Kemarin Kamari
Besok Isukan
Enak Banget Raos Pisan
Banyak Maunya Loba Kahayang
Seru Kayaknya Rame Jigana.
Yang bener? Nu Leres / Nu Bener
Dengarkan Dangukeun / Dengekeun
Jadi Nggak? Arék Moal
Apa Dong? Naon Atuh
Diem Dong Cicing Atuh
Males Ah Horéam Ah
Ngantuk Ih Tunduh Euy
Pengen Hoyong / Hayang
Gak Ngerti Teu Ngartos / Teu Ngarti
Kirain Sugan teh
Kemana Aja Kamana Wae
Jijik Ih Geleuh Ih
Selamanya Salawasna
Cinta Bogoh
Suka Resep
Ini Ieu
Itu Eta
Ya Enya
Tidak Teu / Henteu
Eta didinya Itu disana
Ieu didieu Ini disini
Barangkali Manawi
Pelan-Pelan Dong Lalaunan Atuh
Lagi Nyari Apa Nuju Milarian Naon / Keur Neangan Naon
Lagi Nunggu Siapa Nuju Ngantosan Saha
Gak Punya Teu Gaduh
Cobain Dulu Aja Cobian heula weh
Kesini Dong Kadieu atuh
Gak Apa-Apa? Teu kunanaon?
Apa – Apaan Ini Nanaonan Ieu.
Hati – Hati Di Jalan Kade di jalan
Cepet Dong! Enggal Atuh / Buru-Buru Atuh
Jangan Marah Dong Tong Ngambek Atuh
Gak Bisa Teu Tiasa / Teu Bisa
Menyesal Banget Hanjakal Pisan
Nanti Saja Engkin Weh / Engke Weh
Kalau Lamun
Berapa Sabaraha
Satu Hiji
Dua Dua
Tiga Tilu
Empat Opat
Lima Lima
Enam Genep
Tujuh Tujuh
Delapan Dalapan
Sembilan Salapan
Sepuluh Sapuluh
Sebelas Sabelas
Seratus Saratus
Seribu Sarébu.
Gak Tahu Duka/Teu Terang
Laki – Laki Lalaki
Perempuan Awéwé
Lagi Deui
Membuat Nyieun
Memakai Maké
Kecil Leutik
Tua Kolot
Muda Ngora
Gila Kamu Gelo Manéh
Jangan Begitu Dong Tong Kitu Atuh
Kira – Kira Kinten – Kinten
Nyesel Banget Kaduhung (Pisan)
Semuanya Sadayana / Kabeh
Ngasih Méré
Teman Réréncangan / Babaturan
Jelek Goreng
Mudah Banget Gampil Pisan/Gampang Pisan
Demikian beberapa contoh kata-kata atau frase dalam bahasa Sunda. Jika ingin menambah kosa kata dalam bahasa Sunda, sangat disarankan membeli kamus bahasa Indoensia - Sunda yang juga sudah ada dijual. Semoga bisa bermanfaat.
Baca juga :
CONTOH KALIMAT SEDERHANA DALAM BAHASA SUNDA SEHARI HARI