Idul Adha merupakan salah satu hari besar yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Idul Adha (bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya dalam agama Islam untuk memperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Isma'il sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah. Sebelum Ibrahim mengorbankan putranya, Allah menggantikan Ismail dengan domba. Untuk memperingati kejadian ini, hewan ternak disembelih sebagai kurban setiap tahun. Tidak jarang, perayaan hari besar ini disebut juga dengan hari raya kurban.
Selain kurban ternak, perayaan Idul Adha dilakukan bersamaan dengan ritual ibadah haji di Mekkah saat para jamaah tengah Wukuf atau istirahat di Arafah. Itu sebabnya selain hari raya kurban, penamaannya bisa silih berganti dengan hari raya haji atau lebaran haji (di Indonesia). Artikel di bawah ini akan membahas lebih lanjut tentang Hari Raya Idul Adha.
Sejarah Hari Raya Idul Adha
Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam kalender Islam yang ditandai dengan puncak ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi. Perayaan ini sebagaimana disebutkan di atas, memperingati kisah Nabi Ibrahim dalam Al Quran yang diperintahkan untuk mengorbankan putranya sebagai tanda kepatuhan.
Hal itu tertulis dalam Quran surat As Saffat ayat 102 yang berbunyi:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Latin: fa lammā balaga ma'ahus-sa'ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif'al mā tu`maru satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣābirīn
Artinya: Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."
Kemudian, Allah SWT menggantikan anak Nabi Ibrahim, Ismail dengan sembelihan yang dipercaya sebagai seekor domba. Hal ini Allah SWT firmankan dalam quran surat As Saffat ayat 107:
وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ
Latin: wa fadaināhu biżib-ḥin 'aẓīm
Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Untuk memperingati ujian Allah SWT atas Nabi Ibrahim, umat Islam pun melakukan penyembelihan daging qurban dan mendistribusikannya kepada keluarga, tetangga, dan orang miskin. Perayaan ini juga menjadi momen di mana keluarga berkumpul untuk makan bersama. Kemudian, kerabat dan teman mengunjungi rumah satu sama lain dengan pakaian baru.
Perayaan Hari Raya Idul Adha
Perayaan Idul Adha diawali dengan salat dan mendengarkan ceramah di pagi hari. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Quran surat Al Kautsar ayat 2 yang berbunyi
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Latin: fa ṣalli lirabbika wan-ḥar
Artinya:
Maka laksanakan lah salat karena Tuhanmu, dan berkurban lah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
Adapun salat Idul Adha harus diawali dengan niat dengan membaca "Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aalaa (Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala).
Kemudian, salat dilakukan dengan takbiratul ihram dilanjutkan dengan membaca doa iftitah. Setelah itu, takbir 7 kali di rakaat pertama dan di antara takbir tersebut membaca doa
"سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ"
(Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.)
Setelah itu, sholat seperti biasa. Awali dengan membaca surat Al-Fatihah dan lanjutkan dengan surat lainnya. Disunnahkan untuk membaca surat Qof, Al- Qomar, Al- A'la, atau surat Al-Gosiyah. Kemudian dilanjutkan dengan ruku, sujud, duduk di antara dua sujud dan seterusnya.
Pada rakaat kedua, takbir sebanyak 5 kali dengan membaca doa yang sama di antara takbirnya. Setelah itu melakukan bacaan khusus sama seperti pada rakaat pertama. Pada rakaat kedua ini disunnahkan membaca surat Al-Ghasyiyah. Terakhir, tutup salat dengan mengucap salam.
BACA JUGA :
Perkiraan Tanggal Idul Adha 2022 di Kalender Berdasarkan Versi Muhammadiyah dan Pemerintah
Hukum dan Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha
Setelah salam, disarankan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahulu hingga selesai, sama seperti sholat Idul Fitri. Perayaan selanjutnya dilakukan dengan berkunjung ke teman dan keluarga untuk makan bersama. Mereka biasanya mengucapkan selamat hari raya kepada satu sama lain.
Tanggal Hari Raya Idul Adha
Idul Adha jatuh pada tangga 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam atau bersamaan dengan ritual ibadah Haji di Mekkah. Cara menentukan tanggal tersebut dilakukan dengan melihat hilal atau bulan sabit pertama sebagai tanda masuknya permulaan bulan sehingga setiap negara merayakan pada Idul Adha pada hari yang berbeda-beda.Namun, sebagian besar tetap mengikuti Arab Saudi sebagai acuan perayaan Idul Adha.