Ayam kampus adalah sebuah istilah yang diberikan untuk pekerja seks komersial (PSK) dari kalangan mahasiswi. Jika dibandingkan dengan PSK di lokalisasi, keberadaan ayam kampus lebih sulit dilacak keberadaannya. Saat diperhatikan, penampilan dan keseharian mereka di kampus terlihat sama dengan mahasiswi-mahasiswi lainnya.
Meski kelihatannya menyenangkan banyak pelakunya barangkali pun menyesal pernah menjalaninya. Sebagaimana kisahnya ditulis di bawah ini, ditulis secara anonim.
Saya punya pengalaman sebagai ayam kampus yang ingin sekali saya lupakan. Mendapatkan uang dan kepuasan dunia sesaat, namun menghantui saya hingga sekarang dan saya menyesal.
Saya ini tergolong keluarga yg hidupnya pas-pasan waktu masih kuliah, dan banyak kebutuhan yg saya perlukan, namun ekonomi keluarga tidak bisa mencukupi.
Saya menjadi ayam kampus di tawari oleh wanita yg mana ia menjadi ‘mami’ nya. Mami ini juga kuliah di universitas yg sama dnegan saya, cuma dia sudah menikah.
Saya ikut bergabung setelah di ceritakan enaknya menjadi ayam kampus. Saya masuk grup dgn nama ‘wanita terpilih’. Ternyata di grup itu ternyata ada jadwal dari hari senin sampai sabtu yg di buat oleh mami, dan akan keluar bersamanya lalu bertemu dengan pria berhidung belang yg sudah BO.
Saya saat itu mendapatkan jadwal hari kamis. Saya merasa deg-degan saat itu, karna kebetulan besoknya kamis dan jadwal saya yg akan pergi sama mami. Saya masih perawan saat itu, bahkan karna saya, semua teman-teman ayam kampus di grup sangat senang, karna saya di bayar mahal untuk satu malam.
Keesokkan harinya, saya dan mami keluar di jam setengah sebelas malam. Saya gak masuk kuliah, tapi saya bilang ke ortu saya kuliah. Kami bertemu dengan pria hidung belang di hotel yg sudah di pesan. Sesampai di hotel, saya dan mami menuju ke kamar yg sudah diberitahukan oleh pria hidung belang ini.
Mami dan pria hidung belang saling ngobrol di kamar hotel. Sementara saya diam saja saat itu sambil cengegesan saat pria hidung belang melirik ke arah saya. Cukup lama mereka berdua ngobrol, setelahnya mami meninggalkan saya dan pria hidung belang.
Pria hidung belang ini tinggi tapi buncit, dan saat itulah kami mulai melakukan hubungan seks, tapi sebelumnya pria hidung belang ini melakukan pemanasan dulu, agar saya tidak terlalu tegang katanya. Akhirnya keperawanan saya sudah hilang dan hanya bisa menahan sakit, saya mau nangis, tapi saya tahan. Rasanya ngilu, bahkan saya tidak masuk kuliah 2 hari setelahnya.
Lama-lama saya sudah terbiasa dan menikmatinya. Pria yg saya layani rata-rata sudah beristri, namun tidak sedikit juga yg dari kampus saya yang pernah saya layani. Hingga beberapa bulan saya berhenti kuliah, karna ada masalah keluarga, sejak berhenti kuliah saya tidak pernah melanjutkan lagi menjadi "ayam kampus. Saya fokus merawat nenek saya.
Saya juga memutuskan untuk tobat, benar2 tobat, saya tobat setelah menonton ceramah di televisi dari seorang ustad yg mana membahas ‘kematian’ semuanya di bahas, hingga pada akhirnya saya merinding ketika mendengar ‘apa yg sudah kamu siapkan untuk bekal di akhirat’ sayapun takut saat itu.
Bulan agustus tahun 2017, tiba2 saya dijodohkan dgn pria yg 3 tahun lebih tua dari saya. Di sini saya takut lagi, takutnya bukan karna dijodohkan atau mau menikah, tapi membayangkan bagaimana reaksi dia saat mengetahui kalau saya sudah tidak perawan lagi. Saya juga saat itu tidak menolak dijodohkan, karna saya sudah pasrah dengan jodoh saya. Saya pun akhirnya menikah dengan pria yg di jodohkan dengan saya hingga semuanya berjalan dgn lancar.
Malam pertama, saya benar-benar deg-degan karena saya takut dia kecewa. Saya memang tidak memberitau kepadanya, karena saya takut keluarga saya kecewa kalau tau saya tidak perawan lagi. Di sinilah saya merasa bersalah karna tidak jujur dengan pria yang menikahi saya.
Saya sudah pasrah saat itu, hingga saya pun menangis. Untungnya saat itu pria yg sudah sah menjadi suami saya sedang di kamar mandi, dia tidak tau saya menangis.
Setelah dia keluar dari kamar mandi, saya cepat-cepat menghapus air mata. Tiba-tiba ngomong ke saya : "Kalau mau tidur, tidur saja, saya tahu kamu kecapean. Saya juga mau tidur setelah ini".
Malam pertama tidak jadi, tapi saya lanjut menangis setelah dia tidur di samping saya, karna saya benar-benar merasa bersalah dengan dia.
Lanjut malam kedua, kami tidak melakukannya lagi, dia bilang dia masih canggung. Jadinya kami tidur saja, tapi dia memeluk saya saat itu. Di sini saya nangis lagi.
Hingga malam ketiga baru kami berhasil melakukan hubungan suami istri. Anehnya dia tidak protes, tidak ada nanya kamu tidak perawan, tidak ada ini itulah pokoknya, Saya hanya bingung.
Hingga sekarang sampai kami memiliki dua anak kembar, dia masih tidak ada protes tentang keperawanan saya.
Meski demikian, sampai sekarang saya masih merasa bersalah, dan jika teringat masa lalu saya, pasti saya menangis.
Pernah saya waktu selesai sholat malam, saya menangis di dalam kamar karna selalu teringat masa lalu kalau sudah curhat dengan maha kuasa, suami saya masih tidur saat itu, tak lama dia datang dan buat saya terkejut, dia terbangun, dan memeluk saya dari belakang sambil mengelus punggung saya. Saya menangis lagi karena semakin merasa bersalah.
Sampai sekarang saya masih menyimpan rahasia masa lalu saya, dan belum siap menceritakan ke suami saya. Saya takut, benar-benar takut, karna tidak jujur dari awal dengan suami saya.
BACA JUGA :
Cowok Open BO Sehari dapat 10 juta Rupiah, Pulang Lebam Sampai Harus Ngesot
Hubungan Terlarang Antara Aku dan Bosku Berawal Dari Salah Kirim WA
Saya hanya menunggu dia tau sendiri, dan saya pasrah jika dia ingin menceraikan saya. Tapi di satu sisi saya sangat mencintai suami saya, karna dia itu benar-benar baik sekali dan selalu mengingatkan saya untuk sholat.
Sumber : https://id.quora.com/Bagaimana-pengalaman-kalian-menjadi-ayam-kampus